Kelistrikan Bodi Mobil
KELISTRIKAN BODY
Kelistrikan body adalah semua sistem kelistrikan pada body kendaraan, dan bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat berkendara.
Jaringan kabel (wiring harness) berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen kelistrikan dan melindungi sirkuit kelistrikan.
Wiring harness terdiri dari :
1. Kabel
2. Komponen-komponen penghubung
a. Junction block
b. Relay block
c. Konektor
d. Baut
1. Komponen-komponen pelindung sirkuit
a. Sekring (fuse)
Fusible link
Yang termasuk kelistrikan body adalah sistem penerangan, meter kombinasi, wiper & washer.Connector berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan kabel atau jaringan kabel dengan komponen
Connector dibagi menjadi :
1. Female (Betina)
2. Male (Jantan)
Identifikasi fuse :
Kapasitas | Warna | |
5 A | Coklat kekuningan | |
7.5 A | Coklat | |
10 A | Merah | |
15 A | Biru | |
20 A | Kuning | |
25 A | Tidak berwarna | |
30 A | Hijau | |
Baterai
Batrai adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian/ cas/ charge energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran/ discharge energi kimia diubah menjadi energi listrik.baterai (dalam hal ini adalah aki; aki mobil/motor/mainan) terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 v, artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 v terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri (12 v = 6 x 2 v) sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 v memiliki 3 sel yang dipasang secara seri (6 v = 3 x 2 v).
Baterai12volt
Baterai6volt
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak boleh ada yang bocor/merembes).
Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat (pbo2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah (pb) berpori (seperti bunga karang). Pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asamsulfat(h2so4).
Saat baterai mengeuarkan arus :
· Oksigen (o) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan hidrogen (h) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya bergabung/berubah menjadi air (h20).
· Asam (so4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (pb) dipelat positif maupun pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge. Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (h2o), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (h2o) dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadirusak.
==============================
ilustrasi baterai dalam keadaan terisi penuh
ilustrasi baterai saat mengeluarkan arus
ilustrasi baterai dalam keadaan tak terisi (discharge)
air memiliki berat jenis 1 kg/dm3 (1 kg per 1000 cm3 atau 1 liter) dan asam sulfat memiliki berat jenis 1,285 kg/dm3 pada suhu 20 derajat celcius.
Kg=kilogram
dm3=decimeterkubik=liter
cm3=centimeterkubik/cc(centimetercubic)
1dm=1liter=1000cm3=1000cc
==============================
tiga faktor yang menentukan besar kecilnya kapasitas baterai yaitu :
- Jumlah bahan aktif
makin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya; makin banyak pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka makin besar kapasitasnya. Jadi untuk mendapatkan kapasitas yang besar luas pelat dan banyaknya pelat haruslah ditingkatkan, dengan catatan bahwa pelat haruslah terendam oleh cairan elektrolit. Dari sini anda kembali bisa menyadari betapa pentingnya bagi pelat-pelat agar terendam oleh cairan elektrolit karena bagian dari pelat yang tidak terendam sama sekali tidak akan berfungsi bagi peningkatan kapasitas!
- Temperatur
makin rendah temperatur (makin dingin) maka makin kecil kapasitas baterai saat digunakan karena reaksi kimia pada suhu yang rendah makin lambat tidak peduli apakah arus yang digunakan tinggi atapun rendah. Kapasitas baterai biasanya diukur pada suhu tertentu, biasanya 25 derajat celcius
- Waktu dan arus pengeluaran
pengeluaran lambat (berupa pengeluaran arus yang rendah) mengakibatkan waktu pengeluaran juga diperpanjang alias kapasitas lebih tinggi. Kapasitas yang dinyatakan untuk baterai yang umum pemakaiannya pada pengeluaran tertentu, biasanya 20 jam.
Pengisian baterai /cas aki/accu charging pengisian arus dialirkan berlawanan dengan waktu pengeluaran isi yang berarti juga bahwa beban aktif dan elektrolit diubah supaya energi kimia bateari mencapai maksimum.
1. Pengisian perawatan (maintenance charging) digunakan untuk mengimbangi kehilangan isi (self discharge), dilakukan dengan arus rendah sebesar 1/1000 dari kapasitas baterai. Ini biasa dilakukan pada baterai tak terpakai untuk melawan proses penyulfatan. Bila baterai memiliki kapasitas 45 ah maka besarnya arus pengisian perawatan adalah 45 ma (miliampere).
2. Pengisian lambat (slow charging) adalah suatu pengisian yang lebih normal. Arus pengisian harus sebesar 1/10 dari kapasitas baterai. Bila baterai memiliki kapasitas 45 ah maka besarnya arus pengisian lambat adalah 4,5 a. Waktu pengisian ini bergantung pada kapasitas baterai, keadaan baterai pada permulaan pengisian, dan besarnya arus pengisian. Pengisian harus sampai gasnya mulai menguap dan berat jenis elektrolit tidak bertambah walaupun pengisian terus dilakukan sampai 2 - 3 jam kemudian.
3. Pengisian cepat (fast charging) dilakukan pada arus yang besar yaitu mencapai 60 - 100 a pada waktu yang singkat kira-kira 1 jam dimana baterai akan terisi sebesar tiga per empatnya. Fungsi pengisian cepat adalah memberikan baterai suatu pengisian yang memungkinkannya dapat menstarter motor yang selajutnya generator memberikan pengisian ke baterai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar